Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Terima kasih anda sudah berkunjung di Website KREASI | Sebuah Kreasi yang mencoba memberikan pengetahuan untuk melangkah dalam masa depan yang Gemilang | Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Anda |

Kamis, 29 November 2012

Perkembangan Bahasa Pada Anak

Perkembangan Bahasa Pada Anak

 
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karera itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Perkembangan bahasa dapat dipelajari dalam kejadian pada masa bayi, masa kanak – kanak awal, pertengahan dan akhir masa anak – anak, serta masa remaja. Berikut ini ada perkembangan bahasa pada anak :
1.                  Masa Bayi, pengenalan bahasa mengalami kemajuan melalui sejumlah kejadian dalam masa bayi.

Pada masa bayi perkembagan bahasa mempunyai beberapa tahapan yaitu :
a.    ReflexsiveVocalization
Pada usia 0-3 minggu bayi akan mengeluarkan suara tangisan yang masih berupa refleks. Jadi, bayi menangis bukan karena ia memang ingin menangis tetapi hal tersebut dilakukan tanpa ia sadari.
b.   Babling
Pada usia lebih dari 3 minggu, ketika bayi merasa lapar atau tidak nyaman ia akan mengeluarkan suara tangisan. Berbeda dengan sebelumnya, tangisan yang dikeluarkan telah dapat dibedakan sesuai dengan keinginan atau perasaan si bayi.
c.    Lalling
Di usia 3 minggu sampai 2 bulan mulai terdengar suara-suara namun belum jelas. Bayi mulai dapat mendengar pada usia 2 s/d 6 bulan sehingga ia mulai dapat mengucapkan kata dengan suku kata yang diulang-ulang, seperti: “ba….ba…, ma..ma….” atau celotehan.
d.   Echolalia
Di tahap ini, yaitu saat bayi menginjak usia 10 bulan ia mulai meniru suara-suara yang di dengar dari lingkungannya, serta ia juga akan menggunakan ekspresi wajah atau isyarat tangan ketika ingin meminta sesuatu. Bayi biasanya mengutarakan kata pertama mereka pada usia 10-13 bulan.
e.    TrueSpeech
Bayi mulai dapat berbicara dengan benar. Saat itu usianya sekitar 18 bulan atau biasa disebut batita. Namun, pengucapannya belum sempurna seperti orang dewasa. Pada usia 18 ini, bayi biasanya telah mulai merangkai dua kata bersama – sama.
1.      Masa Kanak – kanak Awal, seiring anak – anak meninggalkan tahapan dua kata, mereka bergerak lebih cepat ke dalam kombinasi tiga, empat, dan lima kata. Transisi dari kalimat sederhana untuk mengekspresikan proposi tunggal menjadi kalimat kompleks, dimulai antara umur 2-3 tahun dan berlanjut ke tahun – tahun sekolah dasar (Bloom, 1998). Perubahan substansial dalam pragmatik terjadi selama masa kanak – kanak awal. Sekitar umur 3 tahun, anak – anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara mengenai hal – hal yang tidak hadir secara fisik. Artinya, mereka mengalami kemajuan dalam penguasaan atas karakteristik - karakteristik bahasa yang dikenal sebagai pemindahan.

2.      Masa Kanak – kanak Pertengahan dan Akhir, perkembangan perbendaharaan kata terus berlanjut pada tingkat yang mengagumkan, bagi sebagian besar anak pada usia – usia sekolah dasar. Anak – anak menjadi semakin mampu untuk memahami dan menggunakan tata bahasa yang kompleks. Kesadaran metalinguistik juga meningkat selama tahun – tahun sekolah dasar. Kesadaran metalinguistik merujuk pada pengetahuan mengenai bahasa, yang memungkinkan anak – anak untuk ‘ berpikir mengenai bahasa mereka, mamahami apakah kata itu, dan bahkan mendefinisikannya’ (Berko Gleason, 2005, hal. 4). Anak – anak juga membuat kemajuan dalam memahami bagaimana cara menggunakan bahasa dalam cara yang sesuai kultural – pragmatik.

3.      Masa Remaja, perkembangan bahasa selama masa remaja meliputi peningkatan kompleksitas dalam penggunaan kata – kata. Seiring dengan berkembangnya pemikiran abstrak, remaja menjadi jauh lebih baik dibandingkan anak – anak dalam menganalisis fungsi yang dimainkan sebuah kata dalam sebuah kalimat. Remaja juga mengembangkan kemampuan yang lebih cerdik dalam menggunakan kata – kata. Pada masa remaja, perubahan bahasa meliputi penggunaan kata yang lebih efektif, peningkatan dalam kemampuan untuk memahami metafora, sindiran, dan karya sastra orang dewasa, serta menulis. Selain itu pengaruh pergaulan dalam masyarakat ( teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak ( remaja ) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang bentuknya amat khusus (bahasa prokem).

B.     Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak

1.      Umur Anak
Bertambah umur anak semakin matang pertumbuhan fisknya, bertambah pengalaman dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.
2.      Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan di lingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah- daerah terpencil dan di kelompok sosial lain.

3.      Kecerdasan Anak
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan mengenal tanda- tanda memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang berkolerasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata- kata yang di ingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik, dan memahami atau menangkap maksud pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.
4.      Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik baagi perkembangan bahasa anak- anak dan anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat di tiru oleh anak- anak dan anggota keluarga yang status sosial rendah. Hal ini akan tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga pengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.




BAB III
PENUTUP
a.       Kesimpulan
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Demikian tahap- tahap bagaimana proses perkembangan bahasa yang dialami oleh anak sejak masa bayi hingga masa remaja. Setiap anak mengalami perkembangan bahasa yang berbeda, hal itu dikarenakan perbedaan faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. kemampuan dari dalam diri masing- masing anak dan lingkungannya salah satu faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan bahasa.
b.      Saran
Sebagai orang tua sebisa mungkin harus mengetahui saat anak mengalami proses perkembangan bahasa agar orang tua bisa emberikan stimulus yang sesuai dengan tahapan perkembangan bahasa anak. Kecerdasaan bahasa pada anak tidak akan bisa didapat jika tidak didukung secara aktif oleh orang tua. Didalam berkomunikasi dengan anak, orang tua haruslah mengucapkan kata-kata yang tidak kasar dan tidak membentak. Orang tua harus memberikan teladan yang baik dan positif pada anak, sehingga diharapkan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki budi pekerti dan santun budi dalam bahasanya.







DAFTAR PUSTAKA
Ø  Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung; PT. Rosda Karya : 2004
Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakart

0 komentar:

Tinggalkan Komentar Anda

Silakan berkomentar dengan baik dan sopan. Untuk berkomentar anda bisa gunakan format di bawah ini.
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email /Kosongkan)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar