Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Terima kasih anda sudah berkunjung di Website KREASI | Sebuah Kreasi yang mencoba memberikan pengetahuan untuk melangkah dalam masa depan yang Gemilang | Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Anda |

Senin, 07 Mei 2012

Kemajuan dan Kemunduran Abbasiyah

Pada periode pertama, pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai masa keemasannya. Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Disisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan Bani Abbasiyah mulai menurun dalam bidang pilitik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang.

Masa pemerintahan Abu Al-Abbas, pendiri dinasti ini sangat singkat, yaitu dari tahun 750 M sampai 754 M. karena itu, Pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah adalah Abu Ja’far Al-Manshur (754-775 M). dia dengan keras menghadapi lawan-lawannya dari bani Umayah, Khawarij, dan juga Syi’ah yang merasa dikucilkan dari kekuasaan. Untuk mengamankan kekuasaan, tokoh-tokoh besar yang mungkin menjadi saingan baginya satu persatu disingkirkan. Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali, keduanya adalah pamannya sendiri yang ditunjuk sebagai gubernur oleh khalifah sebelumnya di Syiria dan Mesir, karena tidak bersedia membaitnya, dibunuh oleh Abu Muslim Al- Khurasani atas perintah Abu Jaf’ar. Abu Muslim sendiri karena dikhawatirkan akan menjadi pesaing baginya, dihukum mati pada tahun 755 M.
Pusat pemerintahan dinasti Bani Abbas berada di tengah-tengah bangsa Persia. Di ibu kota yang baru ini Al-Manshur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya. Dia mengangkat sejumlah personal untuk menduduki jabatan di lembaga eksekutif dan yudikatif. Dibidang pemerintahan, dia menciptakan tradisi baru dengan mengangkat Wazir sebagai coordinator departemen. Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balkh, Persia. Dia juga membentuk lembaga protocol Negara, sekertaris Negara, dan kepolisian Negara di samping membenahi angkatan bersenjata. Dia menunjuk Muhammad ibn Abd Al-Rahman sebagai hakim pada lembaga kehakiman Negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa dinasti Bani Ummayah ditingkatkan peranannya dengan tambahan tugas.
Kalau dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abu Al-Abbas dan Abu Ja’far Al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu Al-Mahdi (775-785 M). Al-Hadi(775-786 M), Harun Al-Rasyid (786-809 M), Al-Ma’mun (813-833 M), Al- Mu’tashim (833-842 M), Al-Wasiq (842-847 M), dan Al-Mutawakkil (847-861 M). pada masa Al-Mahdi perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan disektor pertanian, melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga, dan besi. Terkecuali itu dagang transit antara timur dan barat juga banyak membawa kekayaan. Bashrah menjadi pelabuhan yang penting.
Popularitas daulat Abbasiyah mencapai puncaknya pada zaman khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya Al-Ma’mun (813-833 M). Kekayaan yang banyak dimanfaatkan Harun Al-Rasyid untuk keperluan social. Rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya, sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Di samping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini. Kesejahteraan social, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Serta kesusateraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah Negara Islam menempatkan dirinya sebagai Negara terkuat dan tak tertandingi. Al-Ma’mun, pengganti Al-RAsyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, dia menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait Al- Hikmah.

Ciri-ciri menonjol Dinasti Bani Abbas yang tak terdapat di zaman Dinasti Bani Ummayah yaitu    :
1.      Dengan berpindahnya ibu kota ke Baghdad, pemerintahan Bani Abbas menjadi jauh dari pengaruh Arab. Sedangkan Bani Ummayah sangat berorientasi kepada arab. Dalam periode pertama dan ketiga, pemerintahan Abbasiyah, yang mempunyai pengaruh kebudayaan Persia yang sangat kuat dan pada periode kedua dan keempat, bangsa Turki sangat dominan dalam politik dan pemerintahan bangsa ini.
2.      Dalam penyelenggaraan Negara, pada masa Bani Abbas ada jabatan Wazir, yang membawahi kepala-kepala departemen. Jabatan ini tidak ada di dalam pemerintahan Bani Ummayah.
3.      Ketentaraan professional baru terbentuk pada masa pemerintahan Bani Abbas. Sebelumnya tidak ada tentara khusus yang professional.
Sebagaimana diuraikan di atas, puncak perkembangan kebudayaan dan pemikiran Islam terjadi pada masa pemerintahan Bani Abbas. Akan tetapi tidak berarti seluruhnya berawal dari kreativitas Bani Abbas sendiri. Sebagian di antaranya sudah dimulai sejak awal kebangkitan Islam, dalam bidang pendidikan, misalnya di awal Islam lembaga pendidikan sudah mulai berkembang. Ketika itu, lembaga pendidikan terdiri dari dua tingkat yaitu           :
1.      Maktab/ Kuttab dan Masjid
Yaitu lembaga pendidikan terendah, tempat anak-anak mengenal dasar-dasar bacaan, hitungan, dan tulisan. Serta tempat para remaja belajar dasar-dasar ilmu agama seperti : tafsir, hadits, fiqih, dan bahasa.
2.      Tingkat Pendalaman
Para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi keluar daerah menuntut ilmu kepada seseorang atau beberapa orang ahli dalam bidangnya masing-masing. Pada umumnya, ilmu yang dituntut adalah ilmu-ilmu agama. Pengajarannya berlangsung di masjid-masjid atau di rumah-rumah ulama yang bersangkutan. Bagi anak penguasa, pendidikan bisa berlangsung di Istana atau di rumah penguasa tersebut dengan memanggil ulama ahli ke sana.
Perkembangan lembaga pendidikan itu mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal itu sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak zaman Bani Ummayah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Di samping itu, kemajuan paling tidak juga ditentukan oleh dua hal yaitu          :
1.      Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pada masa pemerintahan Bani Abbas, bangsa-bangsa non-Arab banyak yang masuk Islam. Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna, bangsa-bangsa itu member saham tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan dalam islam. Pengaruh Persia, sebagaimana sudah disebutkan sangat kuat dibidang pemerintahan. Di samping itu, bangsa Persia banyak berjasa dalam perkembangan ilmu, filsafat, dan sastra. Pengaruh India terlihat dalam bidang kedokteran, ilmu matematika, dan astronomi. Sedangkan pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
2.      Gerakan terjemahan yang berlangsung dalam 3 fase. Fase pertama, pada masa khalifah Al-Manshur hingga Al-Rasyid. Pada fase ini yang banyak diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang astronomi dan manthiq. Fase kedua berlangsung mulai masa khalifah al-Ma’mun hingga tahun 300 H. buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah dalam bidang filsafat dan kedokteran. Fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas, bidang-bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas.
Pengaruh dari kebudayaan bangsa yang sudah maju tersebut terutama melalui gerakan terjemahan, bukan saja membawa kemajuan dibidang ilmu pengetahuan umumtetapi juga ilmu pengetahuan agama. Dalam bidang tafsir, sejak awal sudah dikenal dua metode, penafsiran pertama, tafsir bi al-ma’tsur, yaitu interpretasi tradisional dengan mengambil interpretasi dari nabi dan para sahabat. Kedua, tafsir bi al-ra’yi (tafsir rasional), sangat dipengaruhi oleh perkembangan pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan.
Pada masa pemerintahan Bani Abbas banyak mujtahid mutlak lain yang mengeluarkan pendapatnya secara bebas dan memberikan mazhabnya pula. Akan tetapi, karena pengikutnya tidak berkembang pemikiran mazhab itu hilang bersama berlalunya zaman.
Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama dibidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah. Dalam lapangan astronomi terkenal nama Al-Fazari sebagai astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolabe. Al-Fargani, yang terkenal di Eropa dengan nama Al-Faragnus, menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Gerard Cremona dan Johaness Hispalensis.
Tokoh-tokoh terkenal dalam bidang filsafat, antara lain Al- Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusd. Al-Farabi banyak menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika, dan interpretasi terhadap filsafat Aristoteles. Ibn Sina juga banyak mengarang buku tentang filsafat yang terkenal di antaranya ialah al-syifa’. Ibn Rusyd juga banyak mengarang buku tentang filsafat yang terkenal dengan nama Averros, banyak berpengaruh di barat dalam bidang filsafat, sehingga di sana terdapat aliran yang disebut dengan averroisme.
Demikianlah kemajuan politik dan kebudayaan yang pernah dicapai oleh pemerintahan Islam pada masa klasik, kemajuan yang tidak ada tandingannya dikala itu. Pada masa ini, kemajuan politik berjalan seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan, sehingga Islam mencapai masa keemasan, kejayaan, dan kegemilangan. Masa keemasan ini mencapai puncaknya terutama pada masa kekuasaan Bani Abbas periode pertama. Namun sayang, setelah periode ini berakhir Islam mengalami masa kemunduran.

Runtuhnya Daulah Abbasiyah
Sebab –sebab keruntuhan daulah Abbasyiah
  1. Keruntuhan dari segi internal ( dari dalam )
Ø  Mayoritas kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara.
Ø  Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan.
Ø  Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka.
Ø  Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.
Ø  Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama.
Ø  Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan.

  1. Keruntuhan dari segi eksternal (dari luar )
Ø  Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
Ø  Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang menghancrkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan menanndai berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India.

Ibrah Bani Abbasiyah
Mengamati sejarah umat Islam masa lalu yang tidak menguntungkan, sudah saatnya kita segera menyikapi dan menentukan sikap untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik. Kalau tidak segera diambil langkah-langkah konkret sistematik dan istikomah, maka besar kemungkinan generasi masa depan akan lebih parah. Tragisnya apabila mereka kehilangan peradaban Islam, baik secara fisik maupun maknanya.
Kemampuan masyarakat Muslim untuk menyaring pengaruh peradaban Yunani, Roma, Parsi, India, dan Cina serta memadukannya dengan nilai-nilai ajaran Islam adalah potert yang patut kita contoh. Adapun ciri yang mencolok mata dari masyarakat Muslim masa kini yang gagal untuk menyamakan langkah dengan kemajuan masa kini haruslah menjadi pelajaran berharga untuk dapat kembali bangkit dari keterpurukan.
Sebagai langkah awal perlu dikembangkan konsep kesadaran, baik sebagai individu, masyarakat, umat, maupun manusia universal. Pengembangan kesadaran ini dipandang penting karena dengan kesadaranlah kita dapat mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai tradisional yang merupakan jalan untuk mempertahankan lapisan penyekat sistem Muslim.
Sifat pengembangan kesadaran ini bergantung pada hirarkis. Jika kita tidak mengembangkan kesadaran tentang masa depan dalam diri kita, maka kita tidak akan mampu memengaruhi kesadaran masyarakat. Apabila demikian keadaannya, kita tidak bisa berharap dapat memengaruhi umat. Akhirnya, kita tidak punya system kesadaran kemanusiaan secara menyeluruh.
Pengembangan diri banyak diwujudkan M. Iqbal dalam puisinya dengan kata Khudi. Hilangnya kaum Khudi merupakan kehilangan yang paling menyedihkan. Menurut Iqbal, masa deepan orang Muslim bergantung pada penemuan kembali diri mereka. Dengan demikian, orang Muslim bergantung pada menunjukkan eksistensi kediriannya, seperti jika orang Muslim menghadapi orang Muslim akan bisa lebih lembut dari sutra. Dan jika harus berjuan membela kebenaran dia bisa berubah lebih keras dari baja.
Konsep kesadaran diri berasal dari ajaran Al Quran “ Tazkiyah”. Khursyid Ahmad mengetengahkan enam komponen tazkiyah, yaitu : zikir, ibadah, taubah, sabar, muhasabah, dan doa. Komponen-komponen nilai inilah yang akan memudahkan tumbuhnya kesadaran diri yang tidak dimiliki oleh perdaban Barat.

Di samping kesadaran diri yang kita butuhkan ialah kesadaran masyarakat. Konsep pengembangan masyarakat akan memainkan peranan penting dalamn pengembangan alternative-alternatif masa depan Muslim. Tujuan akhirnya ialah membebaskan golongan-golongan miskin di lapisan bawah. Usaha ini untuh mengarahkan tiga cita-cita dasar, yaitu kemandirian, pengembangan diri masyarakat, dan pengembangan strategi-strategi yang selalu berubah-ubah untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan merangsang timbulnya kesadaran akan kondisi social, serta tekanan politik.
Mempersatukan manusia menumbuhkan semangat kerja, menciptakan solidaritas yang dinamis, dan meningkatkan saling pengertian, semua ini merupakan ajaran Islam. Adapun kesadaran umat pada hakikatnya merupakan realisasi ajaran-ajaran ini. Semangat yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW ketika menyatukan kaum Muhajirin dan Anshor adalah bentuk kesadaran umat yang menjadi dasar peradaban Islam di Madinah. Kesadaran inilah yang tidak ada pada masa-masa Nabi Muhammad SAW sebelumnya sehingga muncul banyak kekacauan di antara sesame Muslim.
Puncaknya ialah terciptanya kesadaran manusia dan dunia yang merupakan pesan akhir dari konsep social masyarakat dalam ajaran Al Quran. Kemakmuran, keadilan, keamanan, dan kedamaian dalam kontek untuk mengabdi dan kembali kepada Tuhan dapat dirasakan oleh semua lapisan manusia. Kasus kejahatan-kejahatan kemanusiaan yang dilancarkan oleh Barat, baik secara politis maupun teknologis, terhadap umat Muslim dunia yang menyebabkan mereka dala kondisi terpuruk adalah salah, bentuk tidak adanya kesadaran kemanusiaan. Ketika Irak dibombardir Amerika, Lebanon dihancurkan Zionis Israel, dunia Islam tidak mampu berbuat apa-apa. Oleh karena itu, perlu digalang pengembangan kesadaran Muslim mulai diri kita sebagai pelajar, keluarga, masyarakat, dan umat manusia secara global.


Meneladani Ketekunan dan Kegigihan Bani Abbasiyah
Hal-hal tidak ternilai harganya yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam pada masa Abbasiyah , antara lain :
1)      Harus menjadi contoh bagi umat Islam guna dijadikan cermin untuk meraih kemajuan Islam pada masa yang akan dating.
2)      Memberi motivasi kepada kaum Muslimin bahwa pada masa lampau umat Islam pernah merebut keunggulan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, yang sekarang harus direbut kembali
3)      Menyadarkan umat Islam dari ketertinggalan dan mencari penyebab kehilangan mutiara yang hilang itu (Kemajuan Ilmu pengetahuan)
4)      Menggugah kepada generasi muda Islam untuk terus belajar tanpa mengenal lelah agar bangsa Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju, bahkan bisa mengunggulinya.

5 komentar:

  1. Izin berkunjung dan menyimak langsung artikelnya gan??

    BalasHapus
  2. nice post gan
    menarik nih dan sangat bermanfaat sekali info nya
    di tunggu info selanjutnya, thanks ya

    BalasHapus
  3. nice post gan
    ijin nyimak ya info nya
    terimakasih

    BalasHapus
  4. mantap gan
    info nya sangat bermanfaat gan
    ditunggu update nya

    BalasHapus
  5. senang bisa berkunjung ke bloga anda, infonya sangat mernarik dan bermanfaat
    terimakasih, sukses terus

    BalasHapus

Silakan berkomentar dengan baik dan sopan. Untuk berkomentar anda bisa gunakan format di bawah ini.
Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email /Kosongkan)
4. Isikan komentar
5. Poskan komentar